Pada hari Asyura 10 Muharram berbagai bentuk peringatan maupun perayaan dilakukan berbagai umat islam diseluruh dunia yang disesuaikan dengan tradisi di daerah masing-masing, termasuk di Muara Enim khususnya Di Desa Karang Raja memperingati 10 muharram dengan melalui tradisi tahunan melemang. Tradisi melemang ini merupakan adat budaya yang telah diwariskan sejak ratusan tahun lalu oleh nenek moyang masyarakat desa Karang Raja.
Acara melemang ini adalah acara adat rutin dilaksanakan setiap tahunnya pada 10 Muharram, yang telah dilaksanakan secara turun menurun di Desa Karang Raja untuk memperingati 10 Muharram sebagai salah satu hari penting bagi umat islam. Peringatan Hari Asyura 10 Muharram setiap tahunnya ditandai dengan tradisi melemang di Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, sumatera selatan.
Adapun prosesi pembuatan lemang yaitu mempersiapkan bambu yang dipotong dengan ukuran 40 cm, kemudian dibersihkan dengan air dan digosok menggunakan sabut kelapa untuk menghilangkan miangnya. Setelah itu, bambu tersebut dilapisi oleh daun pisang supaya isi dalamnya tidak lengket dengan bambu. Daun pisang yang digunakan untuk lapisan bambu ini ialah daun pisang yang sudah dijemur sehingga tidak mudah robek saat digulung. Selanjutnya, memasukkan beras ketan yang telah dicampur santan ke dalam bambu dan kemudian dibakar. Untuk proses pemanggangan lemang tersebut, dilakukan oleh bapak-bapak. Lemang yang dibuat ada tiga varian rasa, yakni lemang bawang udang, lemang pisang, dan lemang durian.
Diharapkan tradisi baik melemang ini menjadi kearifan lokal, warisan turun-temurun dari nenek moyang kita terus dilestarikan jangan sampai pudar dan Jadikan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus sebagai media silaturahim kita dengan sesama, tetangga, handai taulan dan sanak keluarga.